Selamat Datang

Selamat Datang di Materi Market Forex MMF adalah sarana BLOG yang menyediakan berbagai macam materi forex dan trading online ! disini kita akan membahas bagaimana belajar forex mendasar sampai menjadi trader yang memiliki kemampuan bertrading dengan baik dan benar.

Mengenal Forex

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengenai apa itu forex ? apa yang di lakukan dan bagaimana cara melakukannya ?.

Sukses Dalam Trading

Banyak yang telah membuktikan kesuksesan dari online trading, bahkan profit hingga ratusan juta, tetapi ingat bisnis ini memiliki tingkat resiko yang tinggi jika kita tidak mengenal materi dasar dan memahami sistem kerja forex trading.

Belajar Memahami Analisa Market Review

Disini kita bisa belajar dan memahami pergerakan market harian bersama-sama dan menjalin komunikasi yang baik sehingga kita bisa meminimalisir kerugian kita.

Kesuksesan adalah keseriusan

Kesuksesan dalam trading adalah keseriusan dan kekonsistenan kita dalam bertrading sehingga kita bisa tepat dalam memilih buy atau sell.

Rabu, 30 Januari 2013

Apa itu Stop Loss / Cut Loss ?


Penjelasan / arti stop loss 

Stop loss adalah nilai batasan harga terendah yg ditentukan untuk membatasi kerugian. Saat pergerakan harga menyentuh nilai ini, maka sistem secara otomatis akan menutup order atau posisi tersebut.

Bagi kebanyakan trader keputusan menaruh stop loss ini adalah pilihan yang tidak nyaman. Mengapa, karena itu berarti mereka telah menerima kerugian yang terjadi. Namun setiap trader berhak untuk memutuskan sendiri mana model trading yang paling cocok dengan dirinya, baik dengan menggunakan stop loss ataupun mengabaikannya, itu kembali masing2 ke trader itu sendiri.

Setiap trader memiliki ciri-ciri sendiri dalam menentukan nilai stop loss ini. Contoh penerapan sederhana dari stop loss adalah :

1. Berdasarkan konsep money management sederhana:
Dalam money management yg baik adalah tidak baik untuk meresikokan dana kita sampai melebihi 2-3%, jadi dengan kata lain di nilai itulah seharusnya stop loss kita tempatkan.
Contoh: Dana adalah 1000$, pair EUR/USD dengan pergerakan 1 pips = 0.4, dengan batasan kerugian 3% = 30$,
ini berarti stop loss harus diletakkan di : 30/0.4 = 75 pips.

2. Margin Stop
Pendekatan ini agak sedikit radikal yaitu anda telah menetapkan nilai margin call sebagai nilai stop loss. Sistem akan mengclose secara otomatis saat margin call terjadi.

3. Berdasarkan analisa teknikal.
Pendekatan ini adalah menggunakan grafik dan indikator(bollinger bands, fibonacci, dst) untuk menentukan nilai. Tentunya dibutuhkan kemahiran dan pengalaman anda dalam menganalisa grafik.

Memahami Pola Grafik Analisa Teknikal ?


Mau tahu tentang Pola Grafik Analisa Teknikal ? Dibawah ini dibahas tentang Pola Grafik Analisa Teknikal secara lengkap dengan bahasa yang mudah dipahami.

1. Symmetrical Triangles
Segitiga simetris dibentuk dengan adanya high yang semakin merendah dan low yang semakin meninggi , penyebabnya adalah jumlah permintaan dan penawaran seimbang ditambah adanya sebuah kebingungan , sehingga perlahan lahan beberapa trader keluar dari pasar .Dan ini menyebabkan volume perdangangan mengecil sehingga market semakin mendatar .
Pada suatu saat kebingungan yang menjadi keraguan itu berubah menjadi tekad besar yang bisa meledak . Karena sebelum terjadi segitiga simetris ini didahului oleh sebuah trend , maka biasanya yang meledakkan segitiga simetris ini adalah para trader yang sebelumnya mendominasi. Sehingga arah selanjutnya setelah terbentuk segitiga simetris ini mengikuti arah trend yang sebelumnya terjadi .

Cara pemanfaatan segitiga simetris dalam trading adalah : Buka posisi ketika market menembus keluar segitiga dan pada saat volume membesar .
2. Ascending Triangles
Ascending triangle ditandai dengan puncak yang hampir mendatar dan low yang semakin meninggi . Ini menunjukan adanya percobaan  untuk menembus sebuah garis resistance secara berulang . Percobaan menembus resistance secara berulang ini menunjukan adanya antusias yang tinggi agar harga bisa bergerak lebih tinggi lagi , dan ternyata keyakinan bahwa harga akan lebih tinggi juga dilihat oleh trader yang belum masuk market , sehingga ketika ada trader yang masuk market semakin besarlah tenaga untuk menembus garis resistance itu, hingga suatu saat garis itu tertembus.

Pemanfaatan dalam trading adalah : Buka posisi Buy ketika segitiga bagian atas berhasil ditembus .
3. Descending Triangles
Kejadian descending triangle ini mirip dengan ascending triangle , Namun arah antusias para trader kebawah , sehingga menimbulkan high yang semakin merendah . Ketika garis segitiga bawah ditembus, market akan semakin menurun .

Pemanfaatan dalam trading adalah : Buka posisi Sell ketika garis segitiga bawah ditembus market .
4. Head and Shoulders
Head and shoulders  ini menunjukan sebuah pelemahan trend. Misalnya pada trend Naik , Dimana setelah terjadi puncak head, normalnya  market melakukan koreksi hanya sampai pada level puncak left shoulder. Namun yang terjadi adalah market koreksi terlalu dalam sampai hampir sejajar dengan koreksi sebelumnya ini menunjukan mulai adanya tenaga untuk menurun . Selanjutnya market diangkat lagi naik karena sebagian trader mengira market belum pantas untuk turun . Namun ternyata usaha menaikan market itu gagal melebihi high sebelumnya , bahkan dibalik arahkan lagi lebih dalam menembus support sebelumnya . Dengan adanya support yang tertembus ini sebenarnya sudah memberi signal bahwa arah market akan menurun, namun biasanya market melakukan ujicoba dengan bertolak pada garis neckline untuk memastikan bahwa market akan benar benar menurun . Jika market tidakbisa menembus necline , maka arah selanjutnya turun sedalam jarak antara Head dan Shoulder .

Pemanfaatan dalam trading : Buka posisi sell ketika market memantul kebawah dari neckline , dengan target profit sejauh jarak antara Head dan Shoulder .
5. Wedges
Wedge atau dalam bahasa indonesia disebut Baji , adalah pola yang sebenarnya menunjukan koreksi dan atau konvergen . Bentuknya mirip segitiga simetris , namun memiliki arah yaitu naik atau turun.
Baji Turun atau Falling Wedges ditandai dengan high yang merendah dan low yang merendah .
Baji Naik atau Rising Wedges ditandai dengan high yang meninggi dan low yang meninggi .
Falling wedges yang terjadi pada trend naik menunjukan koreksi , arah selanjutnya naik .
Falling wedges yang terjadi pada trend turun menunjukan konvergen , arah selanjutnya naik .
Rising wedges yang pada trend naik menunjukan konvergen , arah selanjutnya turun .
Rising wedges yang terjadi pada trend turun menunjukan koreksi , arah selanjutnya turun.

Pemanfaatan dalam trading : Buka posisi ketika market berhasil menembus wedges , arahnya sesuai dengan kriteria di atas .
6. Flags and Pennants
Flags and Pennants atau dalam bahasa indonesia nya disebut dengan Bendera dan Panji ini biasanya terjadi setelah terjadi pergerakan panjang .  Flags and Pennants ini bisa dikatakan sebagai sebuah koreksi kecil atau masa mencari pijakan untuk bergerak lebih tinggi lagi .
Setelah terjadi Flags and Pennants , arah market biasanya sesuai dengan pergerakan panjang sebelumnya . Sebagai bentuk penerusan trend . Sehingga pola Flags and Pennants ini dikatakan sebagai pola continuation.
Perlu diperhatikan bahwa , sebuah bendera itu berkibar diatas sebuah tongkat . Dalam trading yang disebut tongkat itu adalah pergerakan panjang sebelum terjadi flag atau pennant . Dan biasanya setelah terjadi flag atau pennant , market akan bergerak kembali sejauh panjang tongkat .

Pemanfaatan dalam trading : Open posisi searah dengan trend sebelumnya ketika flag atau pennant berhasil ditembus.
7. Rectangels
Rectangels atau persegi panjang , disebut sebagai pola kelanjutan . Cara pemanfaatannya adalah Opn Posisi ketika market break out atau menembus batas atas atau batas bawah disertai volume yang besar .


Sumber

Apa yang Dimaksud Support dan Resistance ?


Sekarang kita akan melangkah lebih dalam lagi ke hutan yang akan kita jelajahi. Kita akan mencoba untuk memahami dan mengenali apa itu “support” dan “resistance”.
Mungkin Anda masih ingat konsep supply and demand (penawaran dan permintaan)? Ketika permintaan (demand) naik dan penawaran (supply) turun, maka harga akan naik. Sebaliknya jika penawaran (supply) naik dan permintaan (demand) turun, harga akan turun. Begitulah kata guru ekonomi semasa SMP dulu.


Nah, pada kenyataannya, harga mata uang di pasar selalu bergerak naik dan turun. Hal ini juga dipengaruhi oleh supply dan demand atas mata uang tersebut. Kemudian, ada suatu waktu di pasar di mana harga berhenti bergerak naik atau berhenti bergerak turun. Ini tentu karena demand atau supply-nya sudah tidak cukup besar untuk menyebabkan harga naik atau turun.

Dalam analisis teknikal, kita bisa mengantisipasi kapan kira-kira supply atau demand semakin besar. Caranya adalah dengan mengenali level support dan resistance itu tadi.

Support merupakan suatu area level harga di mana pada level tersebut DEMAND cukup besar untuk menahan turunnya harga. Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak turun dan kemungkinan besar akan naik lagi. Bahasa praktisnya, support adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bearish.

Sedangkan resistance merupakan suatu area level harga di mana pada level tersebut SUPPLY cukup besar untuk menghentikan naiknya harga. Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak naik dan kemungkinan besar akan turun lagi. Bahasa praktisnya, resistance adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bullish.
Sekarang mari kita lihat gambar berikut ini:


Contoh di atas memperlihatkan garis zig-zag membentuk grafik yang bergerak ke atas. Ketika harga bergerak naik dan kemudian turun lagi, maka titik tertinggi yang dicapai sebelum turun lagi itulah yang disebut dengan resistance.

Ketika harga bergerak naik lagi, maka titik terendah yang dicapai sebelum harga bergerak naik lagi itu kita sebut sebagai support. Seperti itulah kita menentukan level support dan resistance seiring dengan pergerakan harga yang naik turun sepanjang waktu.

Perlu diketahui juga bahwa level support dan resistance tidak harus merupakan level yang pasti. Artinya, wajar jika beberapa trader berselisih beberapa angka ketika menentukan support dan resistance. Yang penting, support dan resistance tersebut berada di kisaran angka yang tidak terlalu jauh jaraknya.

Resistance menjadi support, support menjadi resistance
Jangan bingung. Memang demikian adanya. Begini ceritanya….
Meskipun di awal pembahasan support dan resistance ini dikatakan bahwa level-level tersebut mampu “menahan” laju pergerakan harga, namun tidak berarti bahwa level-level tersebut akan abadi selamanya. Suatu support tak akan lagi mampu menahan pergerakan turun jika ternyata pada saat itu demand sudah tak lagi cukup besar. Kebalikannya, hal yang sama juga akan terjadi pada resistance, di mana supply tak lagi cukup besar untuk menahan pergerakan naik.

Bayangkan Anda berdiri di salam suatu ruangan. Ada lantai dan langit-langit. Langit-langit ruangan kita analogikan sebagai resistance, sedangkan lantai kita analogikan sebagai support. Di tangan Anda ada sebuah bola golf. Anda melemparkan bola golf itu ke atas hingga menyentuh langit-langit. Jika lemparan Anda tidak cukup kuat, maka bola golf itu akan memantul lagi ke bawah. Tapi jika lemparan Anda cukup kuat, maka langit-langit tersebut akan jebol. Begitulah kira-kira.


Jadi, ketika resistance “jebol” maka harga akan terus bergerak naik. Resistance yang tadinya berada DI ATAS harga, sekarang posisinya sudah berada DI BAWAH harga. Pada saat itulah ia berubah menjadi support.

Demikian juga dengan support. Ketika support “jebol” (break) maka harga akan terus bergerak turun. Support yang tadinya berada DI BAWAH harga, sekarang posisinya sudah berada DI ATAS harga. Pada saat itulah, ia menjelma menjadi resistance.

Pengertian Margin Call atau Stop Out


Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Margin Call?
Apabila uang di rekening Anda jatuh di bawah margin yang diminta (margin yang dapat digunakan), broker Anda akan menutup beberapa atau seluruh posisi bukanya. Hal ini mencegah rekening Anda jatuh menjadi neraca negatif, bahkan pada pasar yang sangat mudah berubah dan bergerak dengan cepat.
Margin Call dapat dilihat dengan mudah juga melalui Margin Level. Bila margin level anda jatuh mendekati 100% atau kurang maka open posisi anda dapat tertutup otomatis oleh sistem broker
Rumus Margin Level adalah = Equity / Margin x 100%


CONTOH-CONTOH MARGIN CALL
Contoh #1
Misalnya saja Anda membuka rekening Forex reguler dengan $2,000 (bukan ide yang cerdas). Anda membuka 1 lot EUR/USD, dengan permintaan margin $1,000. Usable Margin adalah uang yang tersedia untuk membuka posisi baru atau menderita kerugian dagang. Karena Anda memulai dengan $2,000, usable margin Anda adalah $2,000. Tetapi ketika Anda membuka 1 lot, yang memerlukan permintaan margin $1,000, usable margin Anda sekarang adalah $1,000.
Jika kerugian Anda melebihi usable margin Anda yang berjumlah $1,000, Anda akan mendapatkan margin call.

Contoh #2
Misalnya saja Anda membuka rekening Forex reguler dengan $10,000. Anda membuka 1 lot EUR/USD, dengan permintaan margin $1,000. ingat, usable margin adalah uang yang tersedia yang Anda miliki untuk membuka posisi baru atau menderita kerugian dagang. Karena Anda memulai dengan 1 lot, usable margin yang Anda miliki adalah $10,000. Setelah Anda membuka perdagangannya, sekarang Anda memiliki $9,000 usable margin dan $1,000 used margin.

Jika kerugian Anda melebihi usable margin Anda yang berjumlah $9,000, Anda akan mendapatkan margin call.

Pastikan Anda mengetahui perbedaan antara usable margin dengan used margin.

Jika ekuitasnya (nilai rekening Anda) jatuh antara usable margin Anda hingga ke kerugian perdagangan, Anda harus mendepositkan tambahan uang atau broker Anda akan menutup posisi Anda untuk membatasi resiko Anda dan resiko dirinya. Sehingga, Anda tidak akan pernah merugi lebih daripada yang Anda depositkan.

Jika Anda akan berdagang dengan rekening margin, sungguh penting artinya bagi Anda untuk mengetahui apa kebijakan-kebijakan para broker Anda berkenaan dengan rekening margin.

Anda juga harus tahu bahwa kebanyakan para broker memerlukan margin yang lebih tinggi selama akhir-akhir pekan. Ini bisa dalam bentuk 1% margin selama pekan tersebut dan jika berkeinginan untuk menahan posisi selama akhir pekan tersebut marginnya bisa meningkat hingga 2% atau lebih tinggi.

Topik mengenai margin merupakan bidang yang sensitif dan beberapa orang memperdebatkan bahwa terlalu banyak margin itu berbahaya. Semuanya tergantung kepada pertimbangan resiko Anda sendiri. Anda suka melompati jembatan-jembatan atau melewati sisi-sisi jalanan.

Hal penting yang perlu diingat ialah bahwa Anda secara menyeluruh membaca kebijakan-kebijakan broker Anda berkenaan dengan margin dan Anda memahami serta merasa nyaman dengan resiko yang ada.
Beberapa broker menjelaskan soal leverage­ mereka dengan istilah rasio leverage sedangkan lainnya menggunakan istilah persentase leverage. Hubungan yang sederhana antara dua istilah tersebut adalah:

Leverage = 100/Margin Persen
Margin Persen = 10/Leverage
Leverage secara konvensional digambarkan sebagai rasio, seperti 100:1 atau 200:1

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites